INFO PONDOK CABE - Saat merasa stres dan depresi sebagian orang memilih berbelanja sebagai pelarian.
Aktivitas berbelanja dianggap bisa membuat hati terasa senang dan mengalihkan pikiran dari perasaan sedih dan putus asa.
Situasi penuh tekanan mendorong kita untuk mencari solusi instan untuk menemukan kesenangan.
Salah satu yang paling mudah diakses adalah berbelanja. Kemajuan teknologi seperti kemudahan belanja lewat e-commerce dan online shop, turut memperparah perilaku impulsif untuk berbelanja.
Tanpa sadar kita mulai membeli berbagai barang demi mengisi rasa hampa secara emosional.
Namun, jika perilaku ini dibiarkan secara terus-menerus, kebiasaan berbelanja tanpa kendali bisa berdampak negatif. Perilaku ini bisa menjadi indikasi seseorang mengidap doom spending.
Doom spending juga semakin memperburuk kondisi mental, karena kebahagiaan sesaat dari berbelanja tidak dapat menyembuhkan luka batin.
Oleh karena itu praktik mindfulness, seperti membuat keputusan dengan sadar bisa membantu anda menghindari perilaku ini.
Anda juga bisa mengalihkan keinginan berbelanja dengan melakukan aktivitas fisik, membatasi media sosial, tidur yang cukup, dan makan secara teratur.
Mengutip dari laman verywellmind.com berikut adalah penjelasan yang lengkap apa yang dimaksud dengan doom spending.
Apa itu doom spending
Doom spending adalah perilaku membelanjakan uang secara impulsif dan tanpa berpikir dua kali.
Doom spending adalah bentuk respon dari perasaan cemas, putus asa, atau rasa takut akan ketidakpastian masa depan.
Ketika seseorang sedang terjebak di dalam pikiran negatif bahkan membayangkan skenario terburuk, maka tubuh akan merespon dengan reaksi emosional yang terus menerus.
Ketika krisis tersebut terjadi terus-menerus, pikiran akan mencari kelegaan secara cepat.
Bagi banyak orang belanja dan menghabiskan uang bisa sebagai pelarian batin dari kekacauan tersebut
Logika anda akan tergeser dengan kenyamanan instan dari membeli barang atau hadiah. Mungkin semuanya akan terasa lebih baik tetapi hanya sementara.
Setelah kesenangan tersebut hilang, maka yang tersisa hanyalah rasa bersalah, penyesalan, dan kecemasan yang semakin parah.
Dampak doom spending terhadap diri anda
Doom spending atau belanja bukanlah solusi. Perilaku ini bisa menyebabkan beban keuangan jika anda tidak memperhatikan apa yang anda beli.
Bagian terburuknya adalah, anda bisa menguras anggaran dan menumpuk utan agar bisa memenuhi keinginan anda untuk berbelanja.
Secara psikologis, dampak doom spending secara terus menerus membuat orang terjebak di dalam siklus ini.
Mereka akan merasakan lega sebentar setelah membelanjakan uang, lalu mereka akan menyesal. Hal ini berujung pada moodswing atau ketidakstabilan emosi.
Belum lagi beban finansial yang harus ditanggung seperti tagihan yang memperparah rasa putus asa dan stres yang semakin berat.